Powered By Blogger
Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Minggu, 30 Agustus 2009

Film PAKU KUNTILANAK dicekal

kapanlagi.com - Film Paku Kuntilanak yang baru saja dirilis di bioskop Tanah Air menuai protes dari banyak kalangan. Film yang disutradai oleh Sindo Purwana tersebut memancing reaksi keras dari banyak pihak. Hal ini disebabkan karena adegan-adegan dalam film tersebut sangat seronok dan banyak adegan syur. Beberapa kalangan berpendapat bahwa film yang dibintangi Dewi Persik, Keith Foo (malaysia) danHeither Storm (artis Holywood) tersebut dapat merusak moral bangsa. Salah satunya adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI). Setelah menerima laporan dari berbagai lapisan masyarakat, MUI melakukan investigasi terhadap film tersebut.

Dari hasil investigasi, MUI berkesimpulan bahwa film tersebut terlalu vulgar dan mengandung banyak unsur pornografi. Oleh karena itu, MUI mengajukan surat
tanggal 6 Agustus 2009 kepada Menteri Kebudayaan dan Pariwisata agar menarik film tersebut pada .

Ironisnya, kenapa film tersebut bisa sampai ke tengah masyarakat?Apakah Lembaga sensor Film (LSF) sebagai lembaga yang berwenang tidak selektif dan terlalu longgar dengan aturan sensor?

Terlepas dari semua itu, saya justru ingin melihat kasus ini dari sosok kualitas Film yang dihasilkan oleh insan perfilman indonesia. Kenapa ya, akhir-akhir ini film indonesia malah kembali pada era 80an-90an dimana film-film vulgar menjadi karya utama insan perfilman. walaupun ada juga film-film lain yang juga berkualitas.

Kenapa untuk membuat Film berkualitas harus dengan adegan syur? Padahal banyak cara untuk menyampaikan pesan moral kepada penonton.

Saya ingat Film "Blood Diamond" yang dibintangi oleh Leonardo de Caprio, sebuah film yang menceritakan perjuangan sebuah negara di Afrika yang kaya akan berlian agar tidak dikuasai oleh pihak asing. Pada Film tersebut, tidak menemukan adegan ciuman maupun adegan ranjang sekalipun. Semua adegan terasa sangat berkualitas tanpa ada adegan syur. Setelah menonton Film saya begitu terhanyut dengan pesan moral yang ingin disampaikan film tersebut.

Bagi saya yang sangat awam dengan kualitas detil Film, Sebuah Film yang bagus tidak harus ada adegan Syur,Hot atau adegan lain yang sangat murahan, tetapi lebih menekankan pada kualitas pesan moral yang disampaikan oleh si pembuat film dan itu tidak harus dengan adegan seronok.

mungkin teman-teman yang lain juga berpendapat seperti itu atau bisa juga berseberangan pendapat dengan saya...

silahkan berikan komentarnya ya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar